Agar Tetap Bugar Mengendarai Motor Jarak Jauh - Sepeda motor kini menjadi sebuah pilihan yang paling banyak diminati masyarakat. Pasalnya selain murah, kendaraan roda dua tersebut lebih cepat dan fleksibel kala jalanan macet.
Tak cuma itu. Bersepeda motor juga bisa menjadi sarana rekreasi. Pasalnya, bagi sebagian orang, menyusuri jalanan dan melakukan berbagai manuver memberi sensasi tersendiri. “Namun, bersepeda motor juga akan menimbulkan rasa bosan dan kesal manakala cara berkendara tidak benar,” tutur Dani Triawan, instruktur safety riding sebuah distributor sepeda motor, saat ditemui, Jumat, 27 Mei 2011.
Bahkan, kegiatan menunggangi sepeda motor akan menimbulkan masalah kesehatan bila persiapan yang dilakukan tidak benar. Terutama persiapan fisik dan psikis, serta cara berkendara yang tepat dan efisien.
Memang, setiap kali berkendara semua orang akan merasa kelelahan. “Tetapi, bila persiapan dan cara berkendara tidak benar maka rasa kelelahan semakin menjadi-jadi,” ujar Dani.
Lantas seperti apa persiapan itu? Bagaimana cara berkendara yang benar? Berikut penjelasan Dani :
1. Lakukan pemanasan
Sebelum berangkat melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu 1 – 2 jam, lakukan pemanasan layaknya sebelum berolah raga selama 3 – 5 menit. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot seluruh badan tidak kaku, sehingga seolah tertarik kala duduk di atas sadel sepeda motor. “Otot yang tidak kaku dan aliran darah yang lancar akan menjadikan badan lebih lentur. Sehingga, saat melakukan manuver di atas motor, otot-otot pun fleksibel,” tandas Dani.
Cara pemanasan pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Lakukan pemanasan mulai dari kepala atau leher, kemudian pundak, lengan atas, lengan bawah, pinggang, lutut, hingga pergelangan kaki. Setelah itu, lakukan relaksasi dengan menarik dan membuang napas secara perlahan tiga kali.
2. Atur posisi duduk yang tepat
Cara duduk di atas jok atau sadel sepeda motor juga turut memberikan andil bagi timbulnya kelelahan. Upayakan posisi pinggang tegak namun tetap santai. Begitu pun dengan posisi tangan, pastikan tidak membentuk sudut 30 derajat dari setang. Oleh karena itu, upayakan setang motor tidak terlalu tinggi.
“Posisi yang santai dan tidak membungkuk tersebut dimaksudkan agar pengendara bisa nyaman di saat melakukan manuver,” terang Dani. Selain itu dengan posisi yang membungkuk dapat menekan otot perut. Bahkan, posisi seperti itu disebut-sebut sangat berpotensi menyebabkan wasir.
3. Gunakan helm, jaket, pelindung lutut dan siku sesuai standar
Hal lain yang juga penting untuk diperhatikan adalah menggunakan peranti perlindungan yang sesuai standar. Helm menjadi perlengkapan yang wajib dipakai. Sebab, peranti itu sangat penting untuk melindungi bagian kepala bila terjadi kecelakaan, baik terjatuh maupun tabrakan. “Fakta yang ada menunjukkan, 70 persen kematian saat kecelakaan diakibatkan oleh luka di kepala,” sebut Dani.
Adapun jaket, pelindung lutut dan siku, juga diperlukan agar bagian-bagian tubuh kita yang vital itu terlindungi. Satu hal lagi, saat berkendara itu sebaiknya memakai sepatu.
4. Jangan memakai celana ketat
Celana yang terlampau ketat akan menekan otot perut. Walhasil, pengendara tidak akan leluasa saat melakukan berbagai manuver. Terlebih bila perjalanan tersebut menempuh jarak puluhan atau bahkan ratusan kilometer.
Upayakan menggunakan celana yang sedikit longgar atau celana dari bahan kulit. Selain berhawa dingin, celana dari bahan kulit juga memberikan keleluasan saat Anda melakukan manuver.
5. Perbanyak minum air putih dan istirahat
Selama perjalanan, banyak sekali cairan tubuh yang terkuras dalam bentuk keringat. Terkurasnya cairan tubuh tidak hanya berpotensi menyebabkan konsentrasi berkurang, begitu pun dengan tenaga.
Akibatnya, kemampuan refleks Anda akan berkurang. Oleh karena itu bila Anda beristirahat upayakan untuk minum air putih sebanyak-banyaknya. “Selain menjaga kesehatan ginjal, dengan banyak minum air putih akan mengurangi tingkat kelelahan,” terang Dani.
6. Segera mandi setelah sampai tujuan
Selama ini terdapat anggapan, setelah melakukan perjalanan jarak jauh dilarang untuk segera mandi. Padahal, anggapan seperti itu salah. Pasalnya, sepanjang perjalanan tubuh banyak berkeringat. Aliran cairan tubuh tersebut bisa bercampur dengan berbagai kotoran yang melekat di tubuh.
Walhasil, pori-pori yang seharusnya menjadi saluran untuk mengeluarkan cairan dari tubuh tersumbat. Bila hal itu terjadi, maka rasa lelah pun akan semakin menjadi-jadi.
Selain itu, dengan mandi, aliran darah di tubuh juga akan lancar kembali. Bila tempat dan waktu tidak memungkinkan Anda membersihkan diri dengan mandi, upayakan mengelap badan, tangan, serta muka, dengan lap basah.